Mengapa Harga Bitcoin Begitu Fluktuatif?
Jika Anda seorang trader aktif dalam
dunia mata uang digital dan memang memanfaatkan pergerakan harga Bitcoin
yang ekstrim untuk mencari profit, harga Bitcoin yang fluktuatif tentu
membawa kebahagiaan tersendiri. Namun beda halnya jika Anda menggunakan
Bitcoin sebagai layaknya uang cash atau fiat. Jika Anda menukarkan uang
satu juta Anda menjadi Bitcoin dan berniat untuk membelanjakannya di
situs online, tentu Anda tidak mau nilai Bitcoin Anda berkurang karena
harga Bitcoin tiba-tiba anjlok. Bitcoin yang Anda miliki sekarang tidak
bisa membayar Hard Disk 1 Terra yang Anda mau dan akhirnya Anda harus
membeli tambahan Bitcoin untuk menutupi kekurangannya.
Harga Bitcoin yang fluktuatif memang
sudah jadi keluhan sehari-hari para Bitcoiners di seluruh dunia.
Sebenarnya faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi naik-turunnya
harga Bitcoin?
Kecilnya volume Bitcoin yang tersebar di jaringan
Seperti yang telah kita ketahui, harga
Bitcoin ditentukan secara mutlak oleh supply dan demand. Jika banyak
yang membeli Bitcoin, maka harganya akan naik dan juga berlaku
sebaliknya. Volume Bitcoin yang ada di sistem masih tergolong kecil,
yaitu 14,8 juta Bitcoin (per November 2015, berdasarkan grafik di blockchain.info). Hal ini tentu berbeda jauh dengan total dollar AS yang beredar, yaitu 1,34 trilyun USD (per September 2015).
Perlu diperhatikan pula bahwa tidak
semua Bitcoin yang ada benar-benar ditransaksikan oleh pengguna.
Sebagian besar Bitcoin hilang di sistem karena beberapa faktor, salah
satunya seperti kasus kehilangan private key atau hard drive yang menyimpan 7500 BTC di dalamnya. Jika dilihat di situs ini,
market cap Bitcoin di seluruh dunia masih berada sedikit dibawah angka 5
milyar USD. Berhubung volume sirkulasi Bitcoin masih sedikit, ketika
seseorang membeli atau menjual Bitcoin dalam harga yang besar, maka
harga pun akan bergerak secara ekstrim. Volatilitas harga Bitcoin akan
teredam jika pengguna Bitcoin semakin banyak dan jumlah Bitcoin yang
tersebar juga semakin tinggi.
Situasi dimana lebih banyak Bitcoin trader daripada Bitcoin user
Para pengguna Bitcoin saat ini
kebanyakan hanyalah seorang trader yang memainkan Bitcoin seperti saham,
bukan Bitcoin user yang benar-benar menggunakan Bitcoin untuk
bertransaksi atau berbelanja kebutuhan hidupnya. Dapat dimaklumi bahwa
menjadi Bitcoin user memang agak sulit karena merchant yang menerima
Bitcoin masih tergolong sedikit. Besar kemungkinan bahwa Anda belum bisa
membeli sebuah apel di supermarket terdekat dengan Bitcoin yang Anda
punya. Dan berhubung teknologi Bitcoin tergolong rumit, tidak semua
orang dapat ‘mengkonsumsi’ Bitcoin semudah seorang programmer. Karena
itu, lebih banyak orang memilih untuk menjadi trader dan hoarder (orang
yang memborong banyak Bitcoin ketika harganya masih rendah dan disimpan
dengan harapan angkanya menembus $1000/Bitcoin) demi mendapatkan untung.
Dampaknya, ketika harga Bitcoin
meningkat, mereka akan menjual Bitcoinnya secara bersamaan, sehingga
harganya anjlok kembali. Keadaan “Panic Sell” dan “Panic Buy” kerap terjadi karena persepsi yang berbeda-beda dan inilah yang menyebabkan harga Bitcoin menjadi sangat fluktuatif.
Berita yang tersebar secara global
Berhubung Bitcoin merupakan mata uang
digital pertama dengan teknologi blockchain yang berpotensi mengubah
sistem finansial dunia yang ada saat ini, tentu Bitcoin mendapat banyak
sorotan dari berbagai media global. Mulai dari digunakan sebagai alat transaksi di situs-situs gelap seperti Silk Road, ditransaksikan di pasar MtGox yang kabur dengan trilyun-an uang pelanggannya, sampai diatur oleh regulasi yang ketat dari pemerintah, Bitcoin cenderung lebih sering ditempa oleh berita buruk.
Namun di tahun 2015 ini, teknologi
blockchain yang menggerakkan Bitcoin juga semakin dilirik oleh lembaga
perbankan top dunia seperti Citibank, AXA dan Commonwealth. Berita baik seperti NASDAQ yang mulai menjalin kerjasama dengan perusahaan Bitcoin, Microsoft dan Rakuten yang menerima pembayaran berupa Bitcoin, sampai berita kampanye kepresidenan
di berbagai negara yang menerima donasi dalam bentuk Bitcoin.
Cryptocurrency kini sudah tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Dunia
sudah semakin siap melangkah ke arah sistem finansial yang lebih
canggih, murah dan efisien.
Masyarakat awam yang belum mengerti
betul tentang Bitcoin menjadi sangat terpengaruh dengan berbagai berita
positif dan negatif yang disebarkan media. Sedangkan masyarakat yang
menggunakan Bitcoin sebagai alat trading tanpa menyadari potensi aslinya
sebagai mata uang dunia, akan menjadikan berita tersebut sebagai dasar
keputusan trading mereka. Katakanlah misalnya, suatu hari Bitcoin
dinyatakan illegal di Indonesia atau kasus Mt Gox terulang dan kini
melanda CoinBase. Tentu saja masyarakat akan menjual Bitcoinnya di saat
yang bersamaan karena termakan rasa takut dan akhirnya harga Bitcoin
anjlok. Atau mungkin ada kabar baik seperti Amazon yang terima
pembayaran Bitcoin atau adanya keinginan para investor dunia untuk
memindahkan semua assetnya ke Bitcoin. Tentu harga Bitcoin akan melejit
tinggi secara drastis.
Penipuan Investasi (scam)
Tidak sedikit orang yang mengalokasikan
aset mereka dalam bentuk mata uang digital karena dijanjikan oleh
perusahaan-perusahaan tertentu bahwa mereka akan mendapatkan laba yang
berkali-kali lipat. Tergiur dengan tawaran yang menarik,
beberapa investor menaruh Bitcoinnya di suatu situs perusahaan
investasi tanpa menggali lebih banyak informasi mengenai perusahaan itu.
Di bulan pertama, Bitcoin milik mereka berhasil bertambah banyak 5 kali
lipat, dan di bulan kedua mereka menaruh lebih banyak Bitcoin lagi
dengan harapan mendapatkan lebih banyak profit di bulan ketiga.
Investor-investor tersebut membeli Bitcoin hingga lebih dari 1 milyar
rupiah per orang, dan mereka terus membeli Bitcoin sampai akhirnya harga
Bitcoin dunia pun meningkat. Dengan modal yang besar, harusnya para
investor itu mendapatkan profit berlimpah. Namun, ketika para
investor berniat mengambil uangnya di bulan ketiga, situs tiba-tiba
tidak bisa diakses, dan perusahaan tersebut lenyap tanpa jejak. Sebagai
contoh nyata, Anda bisa melihat apa yang terjadi dengan perusahaan MyCoin di Hong Kong.
Akibat dari kasus ini adalah mereka akan
menjual kembali sisa Bitcoin mereka secara mendadak ketika hal buruk
melanda Bitcoin karena mereka sebenarnya tidak terlalu mengerti tentang
potensi Bitcoin sebagai mata uang dunia. Mereka hanya membeli Bitcoin
karena tergiur dengan tawaran profit dari perusahaan investasi
tersebut. Besar kemungkinan juga bahwa para investor itu akan
menyebarkan berita bahwa Bitcoin adalah bentuk scam yang perlu
dihindari, padahal yang menimbulkan kerugian adalah perusahaan tertentu
bukan sistem Bitcoin itu sendiri.
Bitcoin yang di-‘hack’ dan dibawa kabur oleh pihak lain
Para investor dan Bitcoin user yang baru
terjun ke dunia cryptocurrency akan sangat mudah ketakutan jika mereka
mendengar ada pihak yang kehilangan Bitcoin karena di-hack. Perlu
diketahui sebelumnya bahwa Bitcoin Anda dapat hilang jika Anda tidak
menjaganya dengan baik, misalnya dengan menyimpan Bitcoin Anda di trade
exchange bukan di dompet pribadi; menitipkan Bitcoin Anda di
perusahaan-perusahaan scam yang menjanjikan profit tinggi; atau
menggunakan password yang sama untuk Bitcoin Wallet Anda dengan akun
sosial media Anda. Jika Anda tidak mengamankan Bitcoin dengan cara yang
semestinya, maka bukanlah tidak mungkin jika Bitcoin Anda dicuri.
Sebenarnya kasus seperti ini merupakan
kesalahan pribadi. Seseorang yang bisa mengamankan Bitcoinnya dengan
menyimpannya di cold wallet atau paper wallet, misalnya, dan memberikan
keamanan berlapis seperti google authenticator, verifikasi email dan pin
sms, akan sangat sulit dompetnya untuk diretas oleh pengguna lain.
Sayangnya, masih banyak orang yang menyimpan Bitcoinnya di
perusahaan yang kurang bisa dipercaya yang bisa sewaktu-waktu tutup dan
membawa kabur uang mereka. Tentu Anda masih ingat apa yang terjadi di Mt. Gox.
Masih banyak faktor-faktor yang
menyebabkan harga Bitcoin menjadi begitu fluktuatif, namun menurut saya
pribadi, lima faktor di atas adalah lima alasan utama dibalik pergerakan
harga Bitcoin. Selama lima hal tersebut masih berlangsung, maka harga
Bitcoin akan terus seperti ini. Menjadi seorang Bitcoin user, Anda harus
siap menghadapi risiko Bitcoin Anda berubah menjadi harga $1000/Bitcoin
seperti di awal tahun 2014, atau kembali ke harga $1 seperti ketika
Bitcoin baru diciptakan.
Tidak ada yang bisa menjamin bahwa
Bitcoin akan selalu membuahkan profit, namun semuanya kembali lagi
kepada pribadi masing-masing. Anda melihat Bitcoin sebagai sesuatu yang
menguntungkan karena apa? Apakah karena harganya? Atau karena
kemampuannya yang bisa mengirimkan uang secara gratis kemana saja tanpa
takut dicuri oleh pihak ketiga? Bagi saya, teknologi Blockchain dan
Bitcoin adalah suatu inovasi yang tidak ternilai, dan bila setidaknya
ada satu orang di dunia selain saya yang memandang Bitcoin dengan cara
yang sama, maka Bitcoin, layaknya emas, akan terus berharga.
No comments:
Post a Comment