Agus Heriyanto: “I Gain My Life Back Through Bitcoin”
Sebuah kisah nyata dari Agus
Heriyanto, seorang Bitcoin Trader yang bangkit kembali dari keterpurukan
ekonomi berkat investasinya di dunia mata uang digital
“Segala bisnis mulai dari menjadi pengusaha di perkebunan karet
hingga berjualan nasi bungkus sudah pernah saya lakukan, namun tidak ada
bisnis yang berhasil meraup profit sebesar keuntungan yang saya
dapatkan melalui investasi menggunakan Bitcoin.” Begitulah ucap Agus
Heriyanto, seorang Bitcoin Trader asal Palembang yang telah merasakan manis pahitnya kehidupan sebagai seorang ayah dengan dua orang anak.
Pak Agus berasal dari keluarga mapan dengan harta kekayaan berupa
tanah seluas 16 hektar yang dijadikan ladang berkebun sebagai mata
pencaharian utama keluarganya. Sejak kecil, beliau sudah terbiasa
berkebun untuk menafkahi dirinya, namun ketika ia memutuskan untuk
menikahi pasangannya di tahun 2011, Pak Agus mengerti bahwa mungkin
sudah saatnya ia mencari pekerjaan lain dengan profit yang lebih besar
demi menanggung biaya hidup keluarganya.
Jenuh dengan aktifitas berkebun di kampungnya, Pak Agus memutuskan
untuk menjual sebagian tanah warisan orangtuanya dan mendapatkan dana
segar sebesar 370 juta rupiah. Melihat bahwa hampir 99% penduduk di
daerahnya adalah petani karet, maka ia pun memutuskan untuk berbisnis di
bidang tersebut. Beliau mengumpulkan hasil kebun para petani untuk
dikirimkan ke pabrik-pabrik karet di Palembang. Untuk satu bulan
pertama, bisnisnya tergolong sukses, namun seiring berjalannya waktu,
Pak Agus kembali gelisah. Hal ini disebabkan karena harga karet terus
menurun, sehingga banyak petani yang bermain curang dan mengakibatkan
turunnya kualitas karet yang mereka produksi. Dampaknya, hampir sebagian
besar pabrik karet menolak hasil karet para petani tersebut dan
disinilah awal jatuhnya bisnis Pak Agus.
Delapan bulan berlalu dan modal yang tersisa di kantongnya kini hanya
senilai 40 juta rupiah. Dihantui oleh perasaan kecewa karena telah
menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran serta modal yang besar untuk
bisnisnya yang tidak berbuah hasil, beliau memutuskan untuk mencari
peruntungan di kota lain. Saat itu, ia sudah dikaruniai dua orang anak
yang meskipun sangat membahagiakan dirinya, tetap menjadi beban pikiran
tersendiri karena kondisi perekonomian keluarganya yang berubah secara
drastis.
Dengan modal 40 juta rupiah di tangannya, Pak Agus memutuskan untuk
menjadi penjual nasi bungkus keliling demi keluarganya. Seorang ayah
yang awalnya bertindak layaknya seorang pemimpin saat berbisnis karet
tiba-tiba harus berhadapan dengan realita dimana ia kini mencoba profesi
yang jauh berada di bawah pekerjaannya sebelumnya. Perasaan kecewa,
frustrasi, dan kesedihan yang mendalam terus mengikutinya karena ia
belum siap mental untuk hidup seperti itu. Ia bahkan kesulitan untuk
membeli beras dan pangan untuk keluarganya, apalagi susu untuk kedua
anaknya. Namun melihat buah hatinya yang masih lugu meminta uang jajan
agar bisa membeli cemilan seperti kawan-kawannya, Pak Agus memutuskan
untuk bersikap optimis dan menatap jauh kedepan.
Sayangnya tidak lama setelah itu, usaha jual nasi bungkus keliling
beliau terpaksa harus berhenti karena profit yang didapat tidak setimpal
dengan usaha yang ia keluarkan. Kini ia mencoba untuk berjualan pisang
coklat di tempat-tempat strategis yang ramai pengunjung. Bermodal uang
yang pas-pasan dan peralatan menggoreng, Pak Agus hanya berhasil menjual
14 biji pisang coklat meskipun sudah berdiri seharian. Terpukul dengan
kerasnya kehidupan di kota, ia kemudian meminta pendapat teman yang dia
temui secara online di game Castle Clash.
“Daripada kamu habiskan uang banyak untuk membeli gems, lebih baik kamu mainkan game yang bisa menghasilkan uang,” ucap temannya yang membuat Pak Agus tertarik. Saat itu, beliau diajak bermain sebuah game bernama Golden Cows yang merupakan salah satu bentuk game HYIP (High-Yield Investment Program) yang menjanjikan profit tinggi. Inilah titik awal dimana ia mulai mengenal Bitcoin.
Pada bulan Agustus tahun 2014, harga Bitcoin perbijinya mencapai
kurang lebih 6 juta rupiah. Karena nilai yang tinggi itu, ia mulai
menggali lebih banyak informasi mengenai Bitcoin sebelum akhirnya
memutuskan untuk menginvestasikan semua modal yang tersisa di kantongnya
di pasar Bitcoin Indonesia, vip.bitcoin.co.id.
Dengan memanfaatkan pergerakan harga Bitcoin yang fluktuatif serta
bermain investasi dengan mata uang digital yang lain, Pak Agus berhasil
mendapatkan kembali modalnya ditambah dengan profit yang berkali-kali
lipat. Beliau sukses melipatgandakan modal 40 juta rupiah yang ia miliki
menjadi 100 juta rupiah hanya dalam waktu 1-2 bulan saja. Semakin dalam
ia mempelajari seluk beluk dunia cryptocurrency, beliau menjadi semakin
handal dalam membaca pergerakan harga sehingga semakin besar juga
profit yang ia raup.
Kini, Agus Heriyanto telah menjadi seorang cryptocurrency trader aktif
dengan kisah inspiratif yang mengajarkan kita bahwa ketika kita
terjatuh dari posisi yang kita duduki sekarang, bukan berarti kita akan
berada di bawah selamanya. “There’s a will, there’s a way.”
Selama kita tidak berhenti berusaha dan mencoba berdiri kembali dari
keterpurukan yang kita alami, pasti kita bisa menemukan kembali jalan
yang benar untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Bukankah begitu, Bitcoiners?
Kisah nyata dari Agus Heriyanto
Ditulis ulang oleh Suasti Atmastuti Astaman
Business Development Manager of Bitcoin Indonesia
No comments:
Post a Comment