Monday 10 October 2016

Bangkitnya Konsep Desentralisasi Teknologi Dimulai dari Bitcoin

Bangkitnya Konsep Desentralisasi Teknologi Dimulai dari Bitcoin

bitcoin-logo-sticker
Tahun 2009 sebagai tahun munculnya Bitcoin adalah salah satu tonggak pertama dimulainya konsep desentralisasi di dunia Finansial.
Semua bentuk teknologi dan tatanan kehidupan manusia pada awal sejarahnya selalu dimulai dari sentralisasi. Sistem sentralisasi selalu diterapkan pada awalnya dikarenakan kemudahan dalam sistem kontrol, kemudahan dalam pengambilan keputusan, kemudahan dalam pengenalan dan adanya teknologi (sistem) yang ada pada waktu itu.
Dalam sejarah manusia sentralisasi pertama yang ditetapkan adalah sistem negara yang berdasarkan sistem kerajaan (feudalisme). Adanya penguasa tunggal yang menjadi sentral power. Penguasa tunggal yang menetapkan hukum. Penguasa tunggal yang menetapkan pajak dan seluruh hukum lainnya.
Sistem feudal kerajaan pada akhirnya tergantikan oleh sistem demokrasi yang sekarang digunakan hampir di seluruh negara di dunia. Sistem demokrasi adalah sistem berdasarkan desentralisasi pertama dalam sejarah manusia. Demokrasi sendiri adalah sistem desentralisasi pemerintahaan yang digunakan pertama kali oleh Athena (Yunani) yang memakan waktu lebih dari 2000 tahun untuk diterapkan di seluruh dunia menggantikan sistem sentralisasi feudalisme. Sebuah sistem yang luar biasa yang membuat seluruh warga negara memiliki hak politik yang sama.
Democrachy is  political system in which all the members of the society have an equal share of formal political power – Classical Athens
Penggantian sistem kerajaan ke sistem demokrasi menutup tren sentralisasi pemerintahan menjadi desentralisasi sebagaimana sekarang. Sebuah sistem yang membuat setiap warga negara sama dan tidak adanya keturunan raja selau menjadi raja. Sebuah sistem yang memungkinkan seorang pengusaha mebel dapat menjadi Presiden Indonesia yang sekarang. Selamat untuk bapak Jokowi dan seluruh kabinet Kerja nya.
Desentralisasi adalah suatu sistem yang dimana keseluruhan pengambilan keputusan diserahkan kepada para pengguna sistem tersebut dan tidak adanya salah satu individu yang dapat memaksakan kehendaknya kepada individu lain tanpa persetujuan mayoritas pengguna sistem.
Kalau konsep desentralisasi sangatlah baik lalu mengapa tidak diterapkan secara langsung sejak awal sejarah manusia ? Kenapa kita harus menggunakan sentralisasi ? Ada banyak jawaban atas pertanyaan itu salah satunya adalah belum adanya inovasi sistem, belum adanya teknologi IT saat itu, dan tingkat kecerdasaan para pengguna sistem.

Setiap sistem diperlukan seseorang untuk menemukan, menyempurnakan dan menciptakan sebelum dapat diperkenalkan kepada masyarakat. Sebagaimana contohnya demokrasi sendiri awalnya ditemukan oleh pemikir2 Athena Yunani (Cleisthenes, “bapak demokrasi Athena”) yang terus disempurnakan hingga sekarang . Mungkin bagi kita terlihat sederhana tetapi pernahkah kita membayangkan konsep demokrasi apabila belum pernah ada orang yang menemukan dan mengenalkan kepada kita ?

Teknologi IT mulai berkembang setelah tahun 1950. Kita saat ini hidup di masa paling damai dalam sejarah manusia. Hampir mayoritas seluruh negara saat ini jauh dari konflik senjata dibandingkan puluhan tahun lalu. Perkembangan teknologi membantu sebuah proses revolusi sangat cepat. Membuat apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Teknologi email dan internet yang banyak diremehkan orang di tahun 1980an hingga awal 1990an pada akhirnya telah banyak mengubah cara komunikasi dan cara kerja industri lainnya. Saat ini sebenarnya teknologi IT masih banyak berdasarkan konsep sentralisasi tetapi secara perlahan teknologi mulai mengarah ke desentralisasi khususnya sejak adanya teknologi Bitcoin yang protokolonya dapat diterapkan di banyak lini teknologi

Faktor ketiga dan merupakan salah satu faktor utama adalah kecerdasan para pengguna sistem. Seberapa hebat pun sebuah sistem apabila penggunanya belum memahami maka proses adopsi akan cenderung terhambat. Sebagaimana proses demokrasi memakan waktu 2000 tahun untuk benar-benar diterima dan dipahami seluruh warga dunia dan para elit birokrat. Penerapan sistem demokrasi membutuhkan pihak elit birokrat untuk mau mengalah kepada rakyat untuk melepaskan kekuasaan yang dimiliki sebelumnya. Ini juga merupakan salah satu alasan kenapa revolusi demokrasi selalu berdarah (baca: revolusi Prancis dan Amerika).

Konsep sentralisasinya di teknologi internet sekarang membuat adanya timbul “sang penguasa teknologi” – yaitu adanya pengatur informasi kepada para pengguna sistem. Contoh paling nyata adalah apa yang terjadi di China. Pemerintah china sebagai pemilik sentralisasi teknologi dapat mengontrol apa yang orang baca  dan apa yang dapat dilakukan masyarakatnya (misalnya di china masyarakat tidak bisa Facebook). Jadi apakah kita akan terus menerapkan sistem sentralisasi teknologi seperti sekarang (sistem feudalisme teknologi) ?
peer-to-peer-vs-client-server-625x1000
Konsep ide mengembalikan teknologi kepada para pengguna nya telah ditemukan sejak tahun 1960 yang dikenal dengan basis teknologi peer to peer.  Aplikasi pertama dibangun menggunakan aplikasi ini sejak tahun1979 (USENET), dan teknologi ini dipopulerkan melalui Napster di tahun 1990. Sebuah sistem desentralisasi yang menghilangkan adanya server – sang penguasa.
Sekarang Peer to peer sejak tahun 2009 diperkenalkan kembali dengan sistem yang lebih sempurna melalui teknologi Bitcoin.
20130413bitcoins
Bitcoin adalah konsep teknologi desentralisasi pertama yang benar-benar bebas dari adanya server sebagai pengatur dan sebagai targetnya berusaha mengubah dunia finansial. Dunia finansial selama ribuan tahun telah berevolusi dari sistem barter -> penggunaan material alam (garam, batu, dll) -> penggunaan logam mulia -> penggunaan uang kertas yang dijamin dengan emas -> hingga saat ini penggunaan uang kertas yang dijamin dengan sistem hutang(riba).
Bitcoin berusaha merevolusi dunia finansial berikutnya dengan mengubahnya menjadi murni desentralisasi digital. Mengubah konsep mata uang tidak lagi dicetak oleh suatu negara. Tidak lagi dijamin oleh apapun. Tetapi murni dicetak dan dijamin oleh para penggunanya sendiri. Sistem harga tidak lagi berdasarkan riba tetapi berdasarkan murni penawaran dan permintaan. Sistem pencetakan Bitcoin berdasarkan matematika murni tanpa bisa dipengaruhi siapapun atau pemerintah manapun. Sifat teknologi nya yang membutuhkan konsensus mayoritas untuk melakukan perubahan sistem menjadikannya sangat mirip dengan sistem demokrasi.
Adanya keterbatasan teknologi sebelumnya mengharuskan ada lembaga ketiga (baca: bank) untuk memvalidasi transaksi antara dua individu pada saat dana ditransfer untuk memastikan pihak pengirim memiliki uang tersebut dan memastikan uang tersebut sampai ke pihak penerima dengan selamat. Sekarang adanya teknologi Bitcoin memungkinkan antar individu saling mengirimkan dananya secara langsung tanpa melibatkan pihak ketiga. Teknologi Bitcoin memastikan pihak pengirim mempunyai dana yang cukup dan pihak penerima akan menerima dana tersebut.
Tetapi sebagaimana semua proses revolusi dan evolusi tidak selalu berjalan mulus. Proses adaptasi dapat memakan waktu tahunan hingga puluhan tahun. Tetapi secara perlahan transaksi Bitcoin saat ini mulai menunjukkan data puluhan juta dollar per harinya di seluruh dunia.
Jadi bagaimana dengan Anda sendiri ? Apakah Anda sudah menjadi bagian dari proses revolusi keuangan ini ? Sudah kah anda mencoba teknologi yang membuat geger di berbagai belahan dunia ini?

Ditulis oleh
Oscar Darmawan
CEO Bitcoin Indonesia
“Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely – Sir John Dalberg-Acton”

No comments:

Post a Comment